
Anggota tim ini sejumlah 6 orang mayoritas berasal dari ibu-ibu rumah tangga. Setelah 4 bulan bekerja di SID ini, ibu-ibu yang hidup bertani dan terbiasa dengan pekerjaan tandur (menanam padi-bahasa jawa), sekarang dapat melalukan entry data.
"Semula ibu-ibu ini takut pegang komputer. Namun berkat semangat ingin bisa, akhirnya ibu-ibu ini sudah bisa mengoperasikan MS Oficce. Sekarang tahu akan database dan bisa melakukan entry data," kata Wawan panggilan akrab M Anis Sofwan (Pendamping SID dari Pekalongan).
Pembentukan TIM SID Sedahkidul dimotori oleh LSM Ademos Bojonegoro, LPTP dan INSIS Yogyakarta. Sejak Nopember 2015 mereka memulai pekerjaan dengan menentukan titik lokasi rumah dengan GPS, jalan dan batas desa. Mereka juga mendatangi rumah penduduk satu per satu untuk wawancara ekonomi tentang jumlah keluarga, kekayaan, penghasilan hingga kebutuhan keluarga.
Kegiatan ini telah dilakukan selama 6 bulan dan dibagi menjadi beberapa tahapan diantaranya :
1. Ploting
2. Pasang ID rumah
3. Wawancara dan sensus
4. Entry data
5. Pembuatan Peta Desa di aplikasi
6. Cleaning data
7. Pembuatan Peta Desa 3 Dimensi
Hal inspiratif ini pernah diceritakan oleh Abdul Malik Akmal salah seorang Mahasiswa UNAIR (Universitas Airlangga) Surabaya yang melakukan KKN di Sedahkidul pada bulan Januari 2016. Melihat hal yang tidak biasa di Sedahkidul, ia ceritakan kepada ibunya dr. Faida, MMr yang saat ini menjabat sebagai Bupati Jember, Jawa Timur.
"Kabar tukang tandur bisa entry data ini saya ceritakan kepada ibu saya. Olehnya, diceritakan lagi ke temannya yang menjadi istri menteri. Sang istri menteri itu pun kagum dengan kemampuan ibu-ibu SID di Sedahkidul," kata Akmal saat berkunjung kembali di Sedahkidul pada penghujung februari lalu.
Adanya kegiatan SID ini tidak lepas dari perhatian pemerintah desa. Kepala Desa Sedahkidul pada hari ini juga meninjau kegiatan Tim SID di ruang PKK. Ia pun memuji kemajuan TIM SID yang sedang melakukan entry data tambahan, Rabu(16/3).
"Bagus, Bagus. Nampaknya ibu-ibu semakin mahir mengoperasikan komputer. Nanti kalau masih ada data desa yang dibutuhkan, Silakan tanyakan pada Pak Bayan," kata Huda (panggilan akrab Kepala Desa Sedahkidul).
Menurutnya, keterlibatan ibu-ibu sebagai Tim SID memang sangat ia harapkan guna pemberdayaan perempuan. Sehingga pemberdayaan dapat dinikmati oleh semua warga secara merata.
"Ibu ibu ini sengaja kami libatkan dalam Tim SID. Arahnya agar ibu-ibu rumah tangga bisa melek IT. Sehingga warga makin cerdas dalam mengembangkan potensi dirinya. Kami berharap masyarakat sedahkidul nantinya jadi kreatif dalam menciptakan hal-hal baru, " kata Huda.
(Penulis : Rasidin/KIMSpot)
0 comments:
Post a Comment