
Luas Embung Suro geneng ini sekitar 600 meter persegi dengan ke dalaman sekitar 4 meter. Sejak pembuatan, belum ada hujan yang turun di daerah ini. Embung terlihat kering hanya dasarnya saja yang tergenang air, rembesan dari dalam tanah. Belum tampak aktivitas petani memanfaatkan embung ini.
Menurut Kaur Pemerintahan (Jogoboyo) Sedahkidul Suliman, Embung harus dipagari terlebih dahulu sebelum diresmikan penggunaannya.
"Sebelum diresmikan, embung harus dipagari dulu agar tidak digunakan sebagai tempat bermain oleh anak-anak. Embung yang dalam ini bila terisi air di musim hujan nanti menjadi berbahaya jika digunakan untuk berenang. Anak-anak harus diingatkan agar jangan sampai bermain di tempat ini." katanya saat meninjau lokasi embung.
Senada dengan hal itu, Kepala Desa Sedahkidul M. Choirul Huda setuju jika sekeliling embung diberi pagar keliling. Memberi pagar keliling adalah langkah bijaksana untuk mengurangi bahaya.
Huda menjelaskan bahwa proyek yang berasal dari Dinas Pengairan Bojonegoro ini memang hal yang sangat ditunggu para petani sedahkidul. Karena selama ini petani di sini hanya mengandalkan tadah hujan. Setelah embung ini jadi, maka sedahkidul diharapkan tidak lagi kesulitan air untuk pengairan tanaman padi. Petanipun dapat panen padi dua kali tiap tahun.
"Dengan adanya embung ini, petani nantinya dapat beradaptasi memanfaatkan embung. Jika memungkinkan, petani dapat menanam padi lebih awal. Setelah panen pertama, tentunya masih ada waktu untuk masa tanam ke-2." katanya ketika berkunjung di embung 1.
Penulis : Rosidin-Kimsepo
0 comments:
Post a Comment