Purwosari-"Perlu diadakan pelatihan IT (Informasi tehnologi-red) untuk Kopwan" demikian yang disampaikan Camat Purwosari Bambang Supriyanto, SH di Pendopo Kecamatan Purwosari Kabupaten Bojonegoro siang tadi, Selasa(24/3/2015). Harapan tersebut ia sampaikan pada acara pembinaan Koperasi Wanita (Kopwan) se-kecamatan Purwosari dan Padangan.
Bambang menambahkan bahwa pelatihan IT diperlukan oleh Pengurus Kopwan untuk mengerjakan administrasi dan pemasaran produk yang dihasilkan. Sehingga nantinya perkembangan dan masalah Kopwan dapat dimonitor secara cepat lewat internet. Selain itu, IT juga dapat digunakan untuk memasarkan produk yang dihasilkan Kelompok Usaha Kopwan. Seperti Ledre dari Desa Kuniran, Dodol Terong darin Desa Donan, Aksesoris pelepah Pisang dari Ngrejeng, dan lain-lainnya.
Seperti Kita ketahui bahwa Dinas Koperasi Kabupaten Bojonegoro melakukan monitoring kepada 28 Kopwan se-kecamatan Purwosari dan Padangan. Kegiatan tersebut dikonsentrasikan di Pendopo Kecamatan Purwosari Bojonegoro. sejak tahun 2010 lalu, kopwan di masing-masing desa menerima dana sebesar 25 juta rupiah. Dana ini digunakan untuk usaha simpan pinjam. Dalam kurun waktu itu, ada yang telah berkembang menjadi 50 juta, adapula yang tidak berkembang.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Desa Sedahkidul M. Choirul Huda memberi motivasi dengan menekankan pentingnya komunikasi bagi pengurus Kopwan. Dalam penyampaian materi evaluasi kopwan, ia menggunakan game penyampaian pesan secara estafet. Game ini disambut baik oleh peserta dan dilaksanakan dengan meriah.
"Komunikasi adalah kunci keberhasilan kopwan selama ini. Jadi pesan dari atas dapat sampai ke bawah tanpa dikurangi. Begitu pula Kopwan Sedahkidul berhasil karena tanpa mengurangi hak untuk anggota," katanya.
Menurutnya, Kopwan Sedahkidul saat ini berhasil mengembangkan dana SPP. Kopwan dinilai sehat hingga terus ditawari modal tambahan oleh Dinas Koperasi. Namun Kopwan masih menolak dana itu. (KIMSpot)
Bambang menambahkan bahwa pelatihan IT diperlukan oleh Pengurus Kopwan untuk mengerjakan administrasi dan pemasaran produk yang dihasilkan. Sehingga nantinya perkembangan dan masalah Kopwan dapat dimonitor secara cepat lewat internet. Selain itu, IT juga dapat digunakan untuk memasarkan produk yang dihasilkan Kelompok Usaha Kopwan. Seperti Ledre dari Desa Kuniran, Dodol Terong darin Desa Donan, Aksesoris pelepah Pisang dari Ngrejeng, dan lain-lainnya.
Seperti Kita ketahui bahwa Dinas Koperasi Kabupaten Bojonegoro melakukan monitoring kepada 28 Kopwan se-kecamatan Purwosari dan Padangan. Kegiatan tersebut dikonsentrasikan di Pendopo Kecamatan Purwosari Bojonegoro. sejak tahun 2010 lalu, kopwan di masing-masing desa menerima dana sebesar 25 juta rupiah. Dana ini digunakan untuk usaha simpan pinjam. Dalam kurun waktu itu, ada yang telah berkembang menjadi 50 juta, adapula yang tidak berkembang.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Desa Sedahkidul M. Choirul Huda memberi motivasi dengan menekankan pentingnya komunikasi bagi pengurus Kopwan. Dalam penyampaian materi evaluasi kopwan, ia menggunakan game penyampaian pesan secara estafet. Game ini disambut baik oleh peserta dan dilaksanakan dengan meriah.
"Komunikasi adalah kunci keberhasilan kopwan selama ini. Jadi pesan dari atas dapat sampai ke bawah tanpa dikurangi. Begitu pula Kopwan Sedahkidul berhasil karena tanpa mengurangi hak untuk anggota," katanya.
Menurutnya, Kopwan Sedahkidul saat ini berhasil mengembangkan dana SPP. Kopwan dinilai sehat hingga terus ditawari modal tambahan oleh Dinas Koperasi. Namun Kopwan masih menolak dana itu. (KIMSpot)
0 comments:
Post a Comment